|
|
Assalamu Alaikum Wr. Wb.,
Alhamdulillah penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah, dan izin-Nyalah
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini mengenai “Aplikasi
Mekanika Fluida (Parasut)”. Makalah ini merupakan salah satu persyaratan
atau kriteria yang harus dipenuhi oleh mahasiswa yang memprogramkan mata kuliah
Mekanika
Fluida oleh Bapak Drs. Usman, M.Si.
Makalah ini menjelaskan tentang
aplikasi mekanika fluida dalam kehidupan sehari-hari, salah
satu contoh yang dijelaskan yaitu parasut. Di dalam makalah ini dijelaskan
tentang sejarah penmuan parasut, prinsip kerja parasut serta cara membuat
parasut dari yang sederhana sampai parasut yang luar biasa. Isi dari makalah ini
bertujuan untuk menambah pengetahuan mahasiswa
mengenai penerapan mekanika fluida sehingga dapat menemukan
contoh-contoh lain yang terkait.
Dalam makalah ini tidak
lepas dari bimbingan dan arahan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan
ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada
Dosen pembimbing mata kuliah mekanika fluida, serta ucapan terima
kasih juga penulis haturkan kepada teman-teman atas kerjasamanya dalam
pembuatan mkalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh
dari kesempurnaan, karena itu penulis membuka diri untuk menerima kritik
dan saran yang
konstruktif untuk hasil yang lebih baik. Semoga makalah ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi pembaca serta bernilai bagi perkembangan ilmu
pengetahuan.
Makassar, November 2014
penulis
BAB I
A. Latar Belakang
Kita sebagai orang fisika seharusnya selalu berpikir
mengenai konsep fisika dalam kehidupan, karena cara berpikir tersebut dapat
memudahkan kita untuk memahami konsep. Aplikasi mekanika fluida dalam kehidupan
sehari-hari sebenarnya sering kita jumpai, tetapi terkadang kita tidak
menyadari akan hal itu. di zaman modern ini banyak sekali contoh aplikasi
mekanika fluida dari yang sederhana sampai yang luar biasa. salah satu contoh
aplikasinya yaitu parasut.
Parasut yang biasanya kita dengar atau kita tonton di televisi
terkadang menyebabkan kecelakaan bagi penggunanya. Hal tersebut sangat membuat
kita merasa penasarn mengapa kecelakaan tersebut bisa terjadi. Apakah orang
tersebut belum pandai menggunakan parasut ataukah adakesalahan dalam pembuatan
parasutnya. Dan mengapa kita manusia tidak menggunakan prinsip kerja parasut
tersebut untuk membuat parasut yang lebih canggih.
Makalah ini diharapkan dapat mengembangkan cara
berpikir mahaiswa untuk lebih mengembangkan konsep/prinsip kerja parasut,
menghindari terjadinya kecelakaan pada saat terjun paying, dan Serta memahami
aplikasi mekanika fluida dalam kehidupan sehari-hari
B. Tujuan
Melalui
makalah ini diharapkan mahasiswa dapat:
1. Mengetahui aplikasi mekanika fluida dalam kehidupan
sehari-hari (parasut)
2. Mengetahui prinsip kerja dan cara pembuatan parasut
C. Manfaat
Makalah ini
dapat membantu mahasiswa memahami salah satu aplikasi mekanika fluida dalam
kehidupan sehari-hari yaitu parasut. Serta dapat menemukan contoh-contoh lain yang berkaitan dengan prinsip kerja parasut.
BAB II
Di televisi tentu kita sering
menyaksikan orang-orang atau tentara melakukan terjun payung dari pesawat
udara. Nah bagaimana cara kerja parasut sehingga membuat orang melayang-layang
di udara
1.
Terjun
Payung
Sejarah Terjun Payung
Pada
abad ke-15, Leonardo Da Vinci, pembuat lukisan Mona Lisa yang legendaris itu,
pernah membuat sketsa yang menggambarkan perlengkapan untuk melakukan terjun
payung. Tapi seperti banyak konsep yang pernah dibuatnya, rancangan konsep
peralatan terjun payung itu pun belum pernah direalisasikannya menjadi
kenyataan. Diduga parasut ini dirancang sebagai alat keselamatan saat terjadi
musibah, misalnya kebakaran, pada bangunan tinggi. Karena sketsa itulah
Leonardo Da Vinci bisa dianggap sebagai salah satu pionir dalam rancangan
konsep parasut untuk terjun payung. Parasut yang dirancangnya itu berbentuk
segitiga seperti yang tampak pada gambar. Ternyata akhirnya ada juga yang
mencoba merealisasikan parasut yang dulu pernah dirancang oleh seniman yang
sekaligus ilmuwan genius itu. Meskipun tentu saja parasut seperti itu tidak
akan digunakan karena tidak sesuai dengan kebutuhan para SkyDiver jaman sekarang.
Usaha-usaha
yang dilakukan oleh Leonardo Davinci dan Fausto Veranzio untuk mengembangkan
pembuatan parasut telah dilanjutkan orang lain. Berikutnya dilakukan oleh Andre
Jacques Garnerin dari Perancis. Pria yang lahir pada tanggal 31 Januari 1769
ini banyak mempelajari bidang fisika sebelum bergabung dalam dinas milter
Perancis. Selama beberapa tahun kemudian Garnerin tertarik pada balon berudara
panas yang dikembangkan untuk tujuan militer. Selama menjadi tawanan perang di
Hungaria, Garnerin mulai melakukan beberapa percobaan untuk mengembangkan
parasut. Dia berhasil menyelesaikan rancangannya itu pada tahun 1797. Sebuah
parasut berbentuk bundar dengan diameter 23 kaki.
Seperti
konsep dari Leonardo dan Fausto, parasut buatan Garnerin ini juga masih
dilengkapi dengan kerangka sehingga bentuknya masih mirip payung yang kita
gunakan untuk melindungi diri dari terik matahari atau guyuran air hujan. Lalu
pada tanggal 22 Oktober 1797 Garnerin menguji coba parasut buatannya itu dengan
melompat dari sebuah balon udara yang melayang pada ketinggian 975 meter diatas
kota Paris. Meskipun parasut tersebut gagal mengendalikan hempasan aerodinamik
udara yang membuat peluncuran Garnerin sempat tidak terkendali, tapi akhirnya
dia berhasil mendarat dengan selamat. Keberhasilan itu membuat Garnerin menjadi
manusia pertama yang berhasil menggunakan parasut dengan melakukan lompatan
dari sebuah benda terbang yang melayang di angkasa. Dan pada tahun 1799, istri
Garnerin (Jeanne-Genevieve Garnerin) menjadi wanita pertama yang berhasil
melakukan aksi terjun payung.
Terjun
payung yang dilakukan oleh Garnerin masih menggunakan keranjang sebagai tempat
duduk pengendara parasut. Parasutnya pun masih menggunakan kerangka sehingga
disebut dengan istilah parasut kaku (Vented Parachute). Orang yang pertama kali
berhasil membuat parasut tanpa kerangka yang selanjutnya dikenal sebagai
parasut lemas (Limp Parachute) adalah Tom Baldwin dari Amerika pada tahun 1897.
Dan pada tahun 1919, Leslie Irvin yang juga berasal dari Amerika yang pertama
kali berhasil membuat parasut yang dapat dikendalikan.
Untuk
selanjutnya terjun dari ketinggian di udara dengan menggunakan parasut banyak
dilibatkan pada operasi militer. Setelah mengalami banyak hambatan, akhirnya
pada tahun 1950 terjun payung diakui dunia sebagai salah satu cabang olah-raga
yang juga menjadi sarana rekreasi. Sedangkan kejuaraan dunia olah-raga terjun
payung yang pertama kali diadakan di Yugoslavia pada tahun 1951. Cabang
olah-raga yang satu ini terus menyebar keseluruh dunia dan menjadi hobby yang
sangat menantang. Parasut pun dikembangkan dengan
spesifikasi dan fungsi yang makin canggih
2.
Prinsip Kerja
Parasut dan Cara Membuatnya
Parasut
memanfaatkan gaya hambatan udara (Air drag Force) untuk memperlambat gerak.
Hukum fisika yang berlaku di sini disebut Hukum Stoke's. Hukum Stoke's
menyatakan, Bila ada sebuah benda pada melaju dalam suatu fluida (udara atau
cairan), maka benda tersebut akan memperoleh gaya hambat
Parasut
merupakan alat yang digunakan untuk memperlambat gerakan suatu objek di udara
dengan menciptakan hambatan udara (drag) . Drag di dapat dari luas permukaan
parasut, jadi semakin luas parasut maka semakin besar beban yang bisa di
bawanya
Ada
dua jenis parasut. Parasut berbentuk kubah (dome canopy) Yang kedua berbentuk
segi empat yang biasanya digunakan untuk olah raga paralayang. Bahan untuk
membuat parasut pertama kali adalah kanvas tetapi saat ini bahan untuk membuat
parasut yang populer adalah nilon karena lebih elastis, lebih tahan, dan cukup
murah.
Sebuah
parasut paralayang terdiri dari dua permukaan paralel yang kuat dan saling
dihubungkan dengan lembaran-lembaran vertikal. Bagian ini disebut ribs. Pada
ribs ada lubang yang disebut crossport. Fungsinya, penyeimbang tekanan dan
memudahkan parasut mengembang. Ribs membagi tubuh parasut menjadi beberapa sel
yang ditandai dengan dua tali yang menjulur di masing-masing sisinya. Setiap
sel punya anak yang jumlahnya bisa satu, dua, tiga atau lebih, tergantung dari jenis
parasut. Sisi depan yang merupakan pintu sel ada leading edge. Sisi belakangnya
disebut trailing edge. Pada permukaan bawah parasut atau intrados terdapat
tali-tali yang menjulur ke bawah. Gabungan dari tali-tali itu disebut riser.
Dan
riset inilah yang akan dihubungkan dengan harness. Ada dua kelompok tali yang
dihubungkan dengan stabilizer, namanya brake atau tali kemudi (control line).
Ujung dari tali kemudi dinamakan togel. Di tangan tali kemudi ini, kontrol
gerak parasut dan rem difungsikan. Dan seorang penerbang harus paham betul
bagian-bagian parasut tadi.
3.
Parasut
Roket
Parasut roket berfungsi
sebagai rem udara pada sebuah roket agar gerakan jatuh atau turun ke bawah setelah
bahan bakar roket habis menjadi lebih lambat karena gravitasi jadi tidak
langsung terjun ke bawah. Parasut roket biasanya dibuat dengan bahan yang
tipis, kuat, anti air dan ringan.
Parasut roket sebenarnya tidak jauh berbeda dengan parasut pada umumnya hanya
saja parasut dipasang pada sebuah roket.
Membutnya
sangat mudah dan murah hanya memerlukan barang-barang bekas yang dirangkai
dengan modal kreatifitas.
Peralatan:
- Gunting/Silet
- Gunting/Silet
- Jangka
Bahan:
- Kantong plastik atau sejenisnya
- Kantong plastik atau sejenisnya
- Benang
Cara
Membuat:
1. Bentuk garis melingkar pada kantong
plastik dengan menggunakan jangka. Berdiameter 70 mm sampai 300 mm sesuai
dengan ukuran roket.
2. Gunting kantong plastik sesuai
dengan garis melingkar.
3. Buat lubang-lubang kecil di tepi
lingkaran dengan menggunakan ujung jangka. Buat sebanyak 8-16 lubang.
4. Potong benang sepanjang 100-400 mm
sebanyak lubang yang dibuat tadi.
5. Masukkan dan ikat benang ke
lubang-lubang parasut satu persatu.
6. Setelah semuanya terpasang kemudian
rapikan benang dan ikat ujungbenang-benang menjadi satu.
7.
Ikat tali parasut pada bagian luar atau dalam ruang muatan
roke
8.
Terakhir, lipat parasut dan masukkan ke dalam ruang muatan
roket.
Roket diluncurkan, didalam ruang
muatan roket telah terdapat muatan berupa parasut mini Roket melakukan separasi di udara
kemudian parasut mininya terbuka dan mengawali roket untuk turun perlahan di
tanah.
Roket akhirnya mendarat dengan baik
di permukaan tanah dengan parasut mininya Sebelum digunakan pada roket
sebaiknya parasut diujicoba terbang seperti pengujicobaan beban yang mampu
dibawa oleh parasut, kestabilan parasut di udara dan pengujian lipatan parasut
agar dapat menyakinkan bahwa parasut dapat terbuka dengan lipatan seperti itu. Caranya mudah cukup dilempar ke
udara saja atau dijatuhkan dari tempat tinggi.
BAB III
A.
Kesimpulan
- Parasut merupakan alat yang digunakan untuk memperlambat gerakan suatu objek di udara dengan menciptakan hambatan udara (drag) . Ada dua jenis parasut. Parasut berbentuk kubah (dome canopy) Yang kedua berbentuk segi empat yang biasanya digunakan untuk olah raga paralayang.
- Parasut memanfaatkan gaya hambatan udara (Air drag Force) untuk memperlambat gerak. Hukum fisika yang berlaku di sini disebut Hukum Stoke's. Hukum Stoke's menyatakan, Bila ada sebuah benda pada melaju dalam suatu fluida (udara atau cairan), maka benda tersebut akan memperoleh gaya hambat. Semakin luas parasut maka semakin besar beban yang bisa di bawanya.
B.
Saran
Pembaca sebaiknya mencari referensi yang lebih banyak
lagi untuk memahami lebih jauh mengenai aplikasi mekanika fluida. Karena di
dalam makalah ini sangat kekurangan referensi sehingga masih banyak kekurangan
dalam penjelasan materinya.
Anonim. Kenali Bentuk dan Bagian-Bagian
Penting Pada Sebuah Parasut. http://all-mistery.blogspot.com. Diakses pada tanggal
2 November 2014
Reyhanz. Beginilah Cara Kerja Parasut. http://hermawayne.blogspot.com. Diakses pada tanggal
22 November 2014
Septian Dozer, Edo. Terjun Payung. http://berita-iptek.blogspot.com. Diakses pada tanggal
22 November 2014
0 komentar:
Posting Komentar